Entri Populer

Selasa, 28 April 2020

Ilustrasi Cerita Sosiologi T1 Nilai dan Norma sosial

Korban Pencurian yang Baik Hati 


Penyesalan memang selalu datang belakangan. Namun berkat penyesalan itu, Roy (25), pemulung yang tertangkap basah mencuri gorengan di sebuah warung kelontong, akhirnya dimaafkan korbannya. Akibatnya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung itu bebas dari tuntutan hukum dan diizinkan pulang dari kantor polisi. 

Percobaan pencurian itu terjadi di Teluk RT 06 RW 07, Neka Jaya, Kecamatan Neka Timur. Saat itu Roy masuk ke warung milik Ny. Habibah (50) yang sedang tidak dijaga. Setelah mengambil empat gorengan, Roy langsung pergi ketakutan saat melihat Habibah datang ke warungnya. Keruan saja Habibah meneriaki “maling” ketika melihat Roy langsung lari dengan gorengan di tangan kanan dan kirinya. 

Mendengar teriakan itu, Roy berusaha lari sambil menjatuhkan gorengan. Warga mengejar dan menangkap pemulung itu dan menghakimi Roy dengan pemukulan. Namun, Habibah tampaknya tidak tega melihat Roy dipukuli. Ia berusahan menghentikan tindakan anarkis massa dengan melindunginya dari amukan. Akibatnya, Habibah kena pukulan di tangannya. 

Dalam perlindungan Habibah juga Roy akhirnya selamat, kemudian pihak kepolisian datang dengan membawanya ke kantor polisi terdekat. Mungkin karena terharu atas kebaikan Habibah juga, Roy pun menangis sesunggukan sepanjang perjalanan itu. Ketika Habibah datang ke kantor polisi untuk keperluan pemeriksaan, tangis Roy seakan pecah, kemudian bersimpuh sambil memeluk kaki kiri Habibah yang saat itu sudah duduk di depan polisi. 

Sambil terisak-isak, Roy berkata bahwa baru pertama kali itu dia mencuri. Permintaan maaf pun terus terlontarkan kepada Habibah. Untuk lebih menyakinkan, Roy bahkan bersedia membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatanya. Kalau perlu, ia juga bersedia mengganti harga empat gorengan dengan uang yang ada disakunya. “Saya kalut, sudah tidak bisa berpikir apa-apa. Saya bingung karena butuh uang buat biaya anak saya yang sakit”, katanya disela isak tangis. 

Lebih lanjut ia menyatakan sudah dua hari memulung, tetapi hasilnya cuma Rp50.000. Padahal dia butuh Rp.100.000 untuk memeriksa Ria (1), anaknya yang sejak lahir sering step. Rupanya pengakuan Roy membuat Habibah luluh. Dimata Habibah, lelaki kurus dengan pakaian lusuh itu tidak berpura-pura agar dibebaskan. Maka, didepan polisi Habibah menyatakan tidak akan menuntut Roy asal dia berjanji tidak mengulangi perbuatanya dengan alasan apa pun. Roy pun merasa lega. Roy terus bersimpuh dilantai dengan kepala tunduk dan berurai air mata sambil mengatakan terima kasih kepada Habibah. Akhirnya Roy dizinkan pulang dari kantor polisi dan selalu ingat janji untuk tidak mencuri untuk alasan apapun.

Sumber: Kun Maryati dkk, Sosiologi untuk SMA Kelas X, Esis, hal.46-47

1 komentar:

  1. Online Casino (India) | Top 2021 Promo Code
    All the best online casino promotions for Indian 온카지노 players. We've covered 제왕카지노 the main features, bonuses and games that we believe งานออนไลน์ have

    BalasHapus

Statistik Pengunjung

Socio Education

Merupakan Weblog tentang seputar materi ilmu sosial sebagai penunjang dan pelengkap edukasi.

  © Design Blog 'Ultimatum' by Socio Education 2020

Back to TOP