Masyarakat memiliki banyak simbol-simbol
khusus sebagai penyampai pesan kepada khalayak. Simbol yang terdapat di
masyarakat akan dimaknai secara umum karena telah membudaya dan turun temurun
menggunakannya. Seperti halnya janur kuning, symbol ini diketahui sebagai tanda
akan berlangsungnya pernikahan antarindividu dengan individu lain. Desain janur
kuning memiliki ragam yang berbeda, bentuknya menyerupai payung, terbuat dari
daun kelapa yang masih muda, bambu sebagai penguat, dan dipasang depan jalan.
Herbert Blumer mengungkapkan tiga pokok pikiran dalam
penafsiran simbol. Penafsiran tersebut dinamakan teori interaksionisme simbolik
yaitu, Seseorang bertindak (act)
terhadap sesuatu (thing) berdasarkan
arti sesuatu itu bagi dirinya (meaning).
Janur kuning yang dipasang depan jalan dimaknai secara bersamaan oleh
masyarakat dengan simbol pernikahan. Masyarakat yang hendak hadir dalam pesta
pernikahan akan sangat mudah mengetahui janur kuning tersebut, bahkan warga
yang melintas juga akan mengartikan hal sama sebagai tanda pernikahan. Itu
artinya bahwa janur kuning telah ditafsirkan oleh banyak masyarakat sebagai simbol
pesta pernikahan.
Janur kuning selain memiliki pesan pesta pernikahan juga
memiliki pesan akan interaksi sosial yaitu hubungan timbal balik antarindividu
dan antarkelompok. Dua individu yang terpisah kemudian menjadi satu dalam
sebuah ikatan pernikahan, kemudian hubungan timbal balik tersebut diwujudkan
dalam pesta pernikahan. Ikatan pernikahan wujud timbal balik antarindividu
sedangkan pesta pernikahan wujud timbal balik dari antarkelompok keluarga besar
yang hadir.
Pernikahan selalu dekat dengan pesta atau hajatan dalam bahasa kita, tentunya bukan karena tidak adanya faktor orang-orang hadir dalam pesta pernikahan. Ada faktor pendorong dari individu melakukan interaksi sosial menurut Horton dan Hunt yaitu, empati, identifikasi, sugesti, simpati, dan empati. Dilihat dari sifatnya interaksi sosial ini lebih kearah positif, salah satu faktor pendorongnya ialah simpati. Simpati adalah kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain. Dalam proses ini terjalin kerjasama dengan kelompok lain atas dasar ketertarikan dari pesta pernikahan. Sebuah undangan sebagai simbol perantara interaksi sosial, orang-orang terdekat akan datang menghadiri pesta pernikahan.
Jadi, janur kuning utamanya adalah media penyampai pesan atas pesta pernikahan, didorong oleh faktor simpati dari teman-temannya. Media penghubung terjalinnya interaksi sosial dibuktikan dengan undangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar