Entri Populer

Tampilkan postingan dengan label herbert blumer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label herbert blumer. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 April 2019

Interaksi Antar Individu Dalam Kegiatan Kerohanian Di Rumah Retret Samadi Shalom


Oleh: Catalina Diaz

Pada tanggal 8-10 Februari 2017 siswa dan siswi kelas 8B SMP Santo Bellarminus melaksanakan kegiatan retret di rumah Samadi Shalom. Kegiatan retret adalah kegiatan menarik diri atau mengasingkan diri dari keramaian dan dari kesibukan rutin, kegiatan ini dilakukan dengan pergi ke tempat yang sepi selama waktu tertentu untuk beristirahat dari hal duniawi  dan memusatkan perhatiannya pada Tuhan melalui pelayanan-pelayanan khusus. Perjalanan dari Bekasi menuju ke rumah Samadi Shalom memakan waktu kira-kira 4 jam lamanya. Ketika sampai di sana kami disambut dengan hangat oleh para suster dan penghuni rumah retret serta mempersilahkan kami untuk merapikan barang bawaan kami di kamar yang sudah dibagikan (1 kamar dapat ditempati oleh 2 orang). Kegiatan rohani ini berlangsung selama 3 hari 2 malam.

 
Salah satu kegiatan agama yang kami laksanakan adalah misa. Kegiatan ini dapat dikaitkan dengan teori Herbert Blumer yang menyatakan bahwa terdapat tiga pokok dalam interaksionisme simbolik, yaitu kami siswa dan siswi peserta retret memakan (act) hosti (thing) sebagai tubuh dan darah Tuhan Yesus Kristus (meaning).[1] Agar kita selalu mengingat Yesus dalam setiap kegiatan ibadah kita dan tidak pernah lupa bahwa Yesus-lah yang telah mengorbankan dirinya di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia. Penerimaan hosti oleh dilaksanakan pada pertengahan misa dengan menggunakan kedua tangan dan menundukkan kepala.

Selain dari kegiatan kegamaan rumah retret Samadi Shalom juga menggelar kegiatan selingan untuk menghibur para peserta retret. Salah satu kegiatan selingannya adalah bermain “Panjang-panjangan”. Permainan ini merupakan permainan berkelompok yang pemenangya adalah kelompok yang paling panjang posisinya. Para kelompok berusaha memanjangkan posisi dengan berbagai cara, mulai dari menggunakan jaket, tali sepatu, dan benda-benda yang terjangkau lainnya.

Sedangkan kegiatan utama dari retret ini adalah diskusi keagamaan mengenai firman yang terkait dalam kegiatan misa maupun doa bersama. Diskusi tersebut kemudian ditransformasikan ke dalam kehiupan sehari-hari dan didramakan bersama dengan kelompoknya masing-masing. Setelah diskusi selesai maka drama tersebut  dipertontonkan kepada teman-teman sekelas.



[1] Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2016), hlm. 47

Statistik Pengunjung

Socio Education

Merupakan Weblog tentang seputar materi ilmu sosial sebagai penunjang dan pelengkap edukasi.

  © Design Blog 'Ultimatum' by Socio Education 2020

Back to TOP