Entri Populer

Tampilkan postingan dengan label sifat sosiologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sifat sosiologi. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Januari 2009

Pengantar Sosiologi

Pada abad ke-19, seorang ahli filsafat kebangsaan perancis yaitu yang bernama Auguste Comte telah menulis beberapa buah buku yang berisikan tentang pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Nama yang dipakai pada saat itu adalah "sosiologi" ( 1839) yang berasal dari kata latin socius yang berarti "kawan", "teman", "masyarakat" dan dari kata yunani logos yang berarti "kata", "berbicara". Jadi sosiologi adalah berbicara tentang masyarakat. Lahirnya sosiologi, tercatat pada 1842, tatkala Comte menerbitkan jilid dari bukunya yang berjudul Positive-Philosophy yang tersohor itu. Kemudian Herbert Spencer seseorang kebangsaan inggris mengembangkan suatu sistematika penelitian masyarakat dalam bukunya yang berjudul Principles of Sociology setengah abad kemudian nama sosiologi menjadi lebih populer, dan berkembang pesat pada abad ke-20, terutama di Perancis, Jerman dan Amerika serikat.

Berikut ini adalah nama-nama tokoh sosiologi yang terkemuka:

  • August Comte (Perancis)
  • Herbert Spencer (Inggris)
  • Karl Marx (Jerman)
  • Vilfredo Pareto (Itali)
  • Pitirim A. Sorokin (Rusia)
  • Max Weber (Jerman)
  • Charles Horton Cooley (Amerika Serikat)

PENGERTIAN SOSIOLOGI

Pitirim Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :

  • hubungan dan pengaruh timbak-balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misaknya antara ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan sebagainya)
  • hubungan dan pengaruh timbal-balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya)
  • ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial

Raucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.

J.A.A Van Doorn dan C.J Lammers berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi mengatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. selanjutnya menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. proses sosial adalah pengaruh timbak-balik antara pelbagai pengaruh segi kehidupan bersama, umpamanya pengaruh timbal-balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dengan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya.

Perlu kita ketahui bahwa sosiologi dapat dipandang dari sudut sifat hakikatnya, adapun hakikatnya yaitu; sosiologi merupakan ilmu pengtahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan (applied science). maksud dari ilmu pengetahuan murni ialah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak hanya untuk mempertinggi mutunya, tanpa menggunakannya dalam masyarakat. sedangkan ilmu pengetahuan terapan ialah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempergunakan dan menerapkan ilmu tersebut dalam masyarakat dengan maksud membantu kehidupan masyarakat. misalkan seorang ahli dalam bidang kimia ia akan menerapkan pengetahuan yang ia temukan lalu ia terapkan kepada masyarakat.contohnya, sekarang telah di temukan oleh ahli kimia tentang bahan bakar gas, bahan bakar biogas. penemuan tersebut oleh seorang ahlinya akan diterapkan kepada masyarakat untuk memakai bahan bakar gas atau biogas. Sedangkan ilmu sosiologi adalah mempelajari masyarakat dan mendapatkan fakta-fakta dari hasil penelitian yang dapat dipergunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan masyarakat, dan mengungkap apa yang terjadi didalam masyarakat, artinya sosiologi tidak menetapkan kearah mana sesuatu seharusnya terjadi dan tidak mempersoalkan baik atau buruknya suatu fakta tertentu melainkan memperjelas fakta tersebut secara analitis. Karena didalam masyarakat memiliki kebudayaan, norma dan adat yang berbeda-beda, misalkan saja ketika kita berkunjung dan melihat Suku Dani di papua yang memakai koteka, kita tidak bisa mengatakan bahwa itu buruk tapi bagi mereka itulah kebudayaannya. Soiologi juga bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat manusia.

SIFAT-SIFAT SOSIOLOGI

  1. Sosilogi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut berdasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Sosiologi bersifat teoritis yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakana kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk memperjelas hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
  3. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori yang lama.
  4. Sosiologi bersifat non-etis yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk memperjelas fakta tersebut secara analitis.

OBJEK SOSIOLOGI

Bila kita simak dari definisi sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari masyarakat didalam masyarakat terdapat individu-individu sebagai aktor yang bertindak. Manusia merupakan individu sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan manusia yang lain di dalam masyarakat. Dalam interaksi tersebut maka muncullah nilai-nilai dan norma-norma yang di anut oleh anggota-anggotanya. Nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat dalam masyarakat akan di jadikan sebagai institusi sosial yang kemudian menjadi suatu kebudayaan. Secara umum adalah masyarakat dan secara khususnya adalah segala sesuatu yang terjadi di dalam masyarakat baik itu berupa interaksi, peristiwa dan beberapa kejadian-kejaian yang ada didalam masyarakat yang akan mewarnai objek kajian sosiologi ini. Sedangkan definisi dari masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat rasa identitas bersama.

_________________________

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta, Rineka Cipta, 2002.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta, Rajawali Pers, 2006

Statistik Pengunjung

Socio Education

Merupakan Weblog tentang seputar materi ilmu sosial sebagai penunjang dan pelengkap edukasi.

  © Design Blog 'Ultimatum' by Socio Education 2020

Back to TOP